SUMBAR, – Di dalam bahasa Minangkabau, ada sejumlah kosakata yang biasa digunakan untuk menunjuk benda atau tempat tertentu. Kosakata tersebut disebut dengan kata ganti (promina) penunjuk.
Kata ganti penunjuk dalam bahasa Minangkabau perlu kamu ketahui jika ingin berkunjung atau berwisata ke Sumatra Barat yang merupakan provinsi dengan penduduk mayoritas bersuku Minangkabau.
Tujuannya agar kamu bisa membangun komunikasi yang lebih akrab dengan masyarakat setempat meski sebenarnya orang Minangkabau pandai dan paham berbahasa Indonesia. Jangan sampai kosakata yang kamu gunakan bertukar sehingga tidak sesuai penggunaan dan maknanya.
Dikutip dari jurnal berjudul Promina Penunjuk dalam Bahasa Minangkabau yang ditulis Iman Laili (2012), kata ganti penunjuk dalam bahasa Minangkabau terdiri atas promina penunjuk umum (ko, iko, dan itu), serta promina penunjuk tempat (siko, sinan, situ, dan nin).
Berikut penjelasan, contoh kalimat, dan penggunaannya.
Kata ganti ko atau iko merupakan kata ganti penunjuk umum yang digunakan untuk mengacu pada acuan yang dekat dengan pembicara. Dalam bahasa Indonesia, ko atau iko berarti ‘ini’. Contoh:
Baca juga:
Tradisi Bakaru Nagari
|
– Cubo ang jawek pertanyaan den ko ha.
‘Coba kamu jawab pertanyaan saya ini.’
Sebagai informasi, pomina penunjuk ko ‘ini’ juga dapat muncul dua kali dalam sebuah kalimat dengan bentuk yang bervariasi yakni ko … ko dan iko … ko. Artinya dalam bahasa Indonesia masih sama, yakni ‘ini’. Contoh:
– Pareman ko sadang mabuak ko.
‘Preman ini sedang mabuk.’
– Tu baa mode iko ang ko?
‘Mengapa kamu seperti ini?’
2. Itu
Kosakata itu dalam bahasa Minangkabau merupakan kata ganti penunjuk umum yang mengacu pada acuan yang jauh dari pembicara. Artinya dalam bahasa Indonesia juga ‘itu’.
Variasi lain dari bentuk promina itu adalah itu tu dan itu … tu. Contoh:
– Bantuak itu pasannyo, Buk.
‘Seperti itu pesannya, Buk.’
– Jadi ndak ka inyo pabuek nan mantuak itu tu lai do.
‘Dia tidak akan melakukan yang seperti itu lagi.’
– Di siko takah itu juo sari tu.
‘Dulu juga seperti itu di sini.’
3. Siko
Kosakata siko dalam bahasa Indonesia berarti ‘sini’. Kata ganti siko merupakan kata ganti yang digunakan untuk menunjuk tempat yang dekat dengan pembaca. Promina ini dapat digunakan dengan preposisi penunjuk arah ka ‘ke’ dan di ‘di’. Contoh:
– Tu ma tu datang dek nyo Honda jatuah siko kancang-kancang di tikungan itu.
‘Kelihatan oleh dia, motor jatuh di sini karena kencang-kencang di tikungan itu.’
– Nyo datang ka siko, nyo paneh ndak diundang.
‘Dia datang ke sini, dia kesal tidak diundang.’
– Kalau di siko elok-elok ang karajo jadi.
‘Kalau di sini kamu harus bekerja dengan baik.’
4. Sinan
Kosakata sinan dalam bahasa Indonesia berarti ‘sana’. Kosakata ini digunakan sebagai kata ganti penunjuk tempat yang jauh dengan pembicara. Kata ganti sinan juga sering preposisi penunjuk arah yakni ka ‘ke’, di ‘di’, dan dari ‘dari’. Contoh:
– Patang den lamo sinan duduak den mah.
Kemarin saya lama duduk di sana.
– Awak ndak juo ka di sinan lai.
Kita juga tidak akan di sana lagi.
– Tibo siko nyo diantaan ka sinan.
Tiba di sini, dia diantarkan ke sana.
– Bilo ang baliak dari sinan?
Kapan kamu kembali dari sana?
Perlu diketahui, kata sinan dalam bahasa Minangkabau dapat digunakan sebagai kata ganti orang kedua yang berarti ‘Anda’. Contoh:
– Den pinjam sopir sinan.
Saya meminjam sopir Anda.
5. Situ
Kosakata situ dalam bahasa Minangkabau digunakan untuk menyatakan tempat yang agak jauh dari pembicara. Artinya dalam bahasa Indonesia juga ‘situ’. Kosakata ini muncul bersama dengan preposisi penunjuk arah di ‘di’, ka ‘ke, dan dari ‘dari’. Contoh:
– Samo siapo ang waktu itu lewat situ?
‘Bersama siapa kamu waktu itu lewat di situ?’
– Berarti penghambat ko ada di situ.
‘Berarti penghambat ini ada di situ.’
– Habis operasi masuk ka situ.
‘Habis operasi masuk ke situ.’
– Latiah dari situ ka siko.
‘Letih dari situ ke sini.’
Promina penunjuk tempat situ ‘situ’ dapat pula muncul bersama dengan promina penunjuk tu ‘itu’. Dalam hal ini, promina penunjuk tu ‘itu’ berfungsi sebagai penegas. Contoh:
– Beko den pai maurus ka situ tu, bekolah yo.
‘Nanti saya pergi mengurusnya ke situ, nantilah ya.’
6. Nin
Dalam bahasa Minangkabau, ada pula promina penunjuk tempat yang sangat jauh dari pembicara, yakni nin. Artinya dalam bahasa Indonesia berarti ‘sana’. Contoh:
– Nyo ko pai ka Lubuak Gajah nin a.
‘Dia pergi ke Lubuk Gajah sana.(***)